Selasa, 19 Desember 2017

Astronom: Tuhan Ada di Luar Ruang dan Waktu, Jangan Takut Pengetahuan

TUHAN ADA DI LUAR RUANG DAN WAKTU


Politik77 - Tuhan serta ilmu dan pengetahuan tidaklah suatu hal yang bertentangan. Paling tidak, itu yang diakui oleh Jesuit sekalian astronom di Observatorium Vatikan, Guy Consolmagno, S. J 

Dalam konferensi " Black Hole, Gravitational Waves, serta Space-Time Singularities " yang berjalan pada 9-12 Mei di Vatikan, Consolmagno mengungkap, seseorang religius tidaklah perlu takut juga akan sains. 

" Bila anda tidak miliki iman dalam keyakinanmu, jadi waktu tersebut anda takut juga akan ilmu dan pengetahuan, " tuturnya seperti diambil Catholic News Agency, Rabu (10/5/2017). 

Consolmagno mengungkap, Tuhan, alam semesta, serta maksud eksistensi manusia dapat diketemukan lewat sistem, bukanlah dengan instan. 


" Mereka yang religius juga akan segera mengaku kehadiran Tuhan, tapi Anda tidak mesti buat lompatan teologi untuk mencari kebenaran, " katanya. 

" Terdapat beberapa hal yang kita ketahui namun belum juga kita mengerti. Kita tidak bisa jadi seseorang religius atau ilmuwan yang baik bila berfikir pekerjaan kita telah usai, " paparnya. 

Konferensi itu mendatangkan beberapa rohaniwan dan ilmuwan terpenting, termasuk juga mereka yang mempelajari Big Bang serta bahkan juga yg tidak mempercayai ada Tuhan. 

Riset mengenai asal-usul semesta sampai kini hasilkan pandangan kalau alam terwujud tanpa ada campur tangan siapa juga, termasuk juga Tuhan. 

Alam semesta yang ada dengan sendirinya itu diakui banyaknya ilmuwan, salah satunya Stephen Hawking, kosmolog yang menyarankan M Theory. 

Tetapi, jadi seseorang religius, Consolmagno miliki pandangan berlainan. Tuhan tidak dapat segera diletakkan ketika Big Bang namun bukanlah bermakna Tuhan tak ada. 

" Penciptaan bukanlah suatu hal yang berjalan 13, 8 miliar th. kemarin. Tuhan telah berada di alam sebelumnya ruangan serta saat ada. Anda tidak dapat menyebutkan " sebelumnya " sebab Tuhan ada diluar ruangan serta saat, " tuturnya. 

Penciptaan berjalan dengan terus-terusan. Beberapa religius mesti yakin kalau Tuhan maha kuasa hingga dapat mengertinya jadi yang bertanggungjawab pada penciptaan alam semesta. 

Gabriele Gionti, S. J. jadi pimpinan penyelenggara konferensi mengungkap, arti " semula " alam semesta berlainan dengan " asal-usul ". 

" Semula alam semesta yaitu pertanyaan ilmiah, dapat diperkirakan dengan pas kapan berawal. Tetapi asal mula alam semesta yaitu pertanyaan teologis, " tuturnya. 

Consolmagno menjelaskan, " Tuhan bukanlah perolehan sains, namun suatu hal yang kita asumsikan mulai sejak awal. Saya takut juga akan Tuhan yang dapat dibuktikan sains sebab saya ketahui sains saya tidak mempercayainya. " 

" Seseorang ateis dapat mengasumsikan yang berlainan, miliki pandangan berlainan dengan alam semesta. Tetapi kita dapat bicara serta belajar keduanya. Perolehan kebenaran menjadikan satu kita, " paparnya. 

Histori menunjukkan, gereja serta banyak instansi agama menolong aktivitas ilmiah. Oxford University jadi kampus paling baik didunia umpamanya, dibangun oleh seseorang agamawan. 

Consolmagno menyebutkan, sains serta agama lawan. " Bila juga ada persaingan perebutan, jadi itu persaingan perebutan antar saudara, " paparnya. 

" Yaitu satu aksi kriminil melawan sains berfikir kalau cuma beberapa ateis yang dapat mengerjakannya. Sebab, bila itu benar, jadi juga akan terdapat beberapa ilmuwan paling baik yang tereliminasi, " tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar