POLITIK77 - Beberapa peneliti di China temukan beberapa ratus telur punya satu spesies reptil terbang pada saat dinosaurus. Temuan ini meliputi 16 embrio parsial yang sebagian masih tetap dipertahankan berbentuk tiga dimensi (3D).
Dilaporkan dalam jurnal Science pada 1 Desember 2017, embrio tunjukkan kalau sebentar sesudah menetas, hewan itu bisa jalan, namun tidak dapat terbang.
Pemimpin riset Xiaolin Wang, pakar paleontologi vertebrata dari the Chinese Academy of Science, berkata kalau dia serta timnya temukan 215 butir telur di satu blok batu pasir memiliki ukuran 3 mtr. persegi yang datang dari satu spesies pterosaurus.
BACA JUGA : Galaksi Tertua di Jagat Raya Ditemukan
Spesies itu, Hamipterus tianshanesis, hidup pada periode kapur awal atau sekitaran 120 juta th. lantas di lokasi China barat laut.
Bacalah juga : Rekayasa Genetika Tunjukkan Burung Memanglah Hasil Evolusi dari Dinosaurus
Ini adalah rekor yang mengagumkan. Pasalnya, beberapa peneliti terlebih dulu cuma bisa temukan sebagian telur punya pterosaurus. Lima diketemukan di China, ditempat yang sama, serta dua telur yang lain di Argentina.
Ditulis dari Science News, Kamis (30/11/2017), kelangkaan ini dikarenakan oleh telur pterosaurus yang agak lunak dengan cangkang yang tidak tebal. Ini lebih serupa telur kadal moderen, dari pada telur buaya, burung serta dinosaurus.
Ciri fisik yang lembut itu buat telur pterosurus relatif penyek sepanjang pelestarian.
telur pterosaurus berembrio 3-D
telur pterosaurus berembrio 3-D
Temukan fosil telur yang memiliki kandungan embrio tiga dimensi buka jalan baru untuk pengembangan pterosaurus, kata Alexander Kellner, pakar paleontologi vertebrata Museu Nacional/Universidade Federal do Rio de Janeiro yang co-author riset ini.
Kellner berkata kalau beberapa ratus telur itu tidak diketemukan di sarang asli spesies ini. Mereka peluang sudah terbawa banjir waktu badai yang hebat. Lalu, pasir serta sedimen yang terikut oleh air secara cepat mengubur telur lunak itu serta mengawetkannya.
" Bila tidak, mereka tentu telah membusuk, " tutur Kellner.
Lewat komputerisasi tomografi, beberapa peneliti mencermati isi internal telur itu. Dua embrio dalam keadaan paling baik mengungkap panduan mengenai perubahan pterosaurus.
Sisi kunci dari tulang sayap yang dimaksud puncak deltopectoral tidak seutuhnya diperkembang saat embrio, menurut tafsiran beberapa peneliti. Walau demikian, tulang paha dari embrio itu sudah berkembang dengan baik.
Ini tunjukkan kalau, saat lahir, anak-anak pterosaurus bisa jalan, namun belum juga dapat terbang.
Beberapa ilmuwan juga menyarankan kalau bayi pterosaurus mungkin saja masih tetap membutuhkan perawatan orang-tua untuk makan.
Menyikapi temuan ini, D Charles Deeming, pakar paleontologi vertebrata dari University of Lincoln, Inggris yg tidak ikut serta riset ini, menginginkan mengingatkan beberapa peneliti China untuk lebih waspada dalam menginterpretasikan.
Menurutnya, ada bahaya salah penafsiran untuk mengatakan kalau spesies ini belum juga dapat terbang saat menetas. Sebab, belumlah ada cukup bukti untuk menyebutkan dengan tentu kalau embrio yang berkaitan sudah menjangkau umur yang cukup untuk menetas.
Akan tetapi, dengan jumlah telur yang demikian banyak, Deeming memiliki pendapat kalau peneliti dapat buat pengukuran kuantitatif untuk mengerti kisaran ukuran serta bentuk telur supaya bisa ketahui macam ukuran hewan.
Jangan takut untuk MENCOBA tapi takutlah saat rezeki sudah hilang dari kita..Temukan segala macam kenyamanan, kemudahan dan keamanan chip anda bersama kami situs poker online terpercaya Jagodomino, Coba keberuntungan kamu bermain di Jagodomino, minimal deposit / withdraw Rp 15.000 , Bisa Memainkannya via Android / Iphone / Ipad.
BalasHapusInfo lebih lanjut silahkan hubungi CS 24/7 melalui :
* LIVECHAT Jago188(dot)net
* PIN BBM : 2AF6F43D
* WA : +855717086677
* LINE : Jagodomino
Salam Sukses Jagodomino