Kamis, 23 November 2017

Ratko Mladic, Jagal Bosnia Seharga Rp 180 Miliar

Ratko Mladic, Jagal Bosnia Seharga Rp 180 Miliar


Politik77 - Pada 12 Juli 1995, Jenderal Ratko Mladic mendatangi kamp pengungsi muslim di Srebrenica, Bosnia yang dijaga pasukan keamanan PBB. Dia mengelus kepala seseorang bocah lelaki seakan dengan penuh kasih. Sesaat pasukan pengawalnya membagi-bagikan cokelat pada anak-anak disana. 

" Tenanglah kalian disini aman, kami juga akan melindungi kalian, " tuturnya pada warga sekitaran. 

Tapi semuanya tipuan belaka. Selang sepuluh hari lalu, beberapa ribu orang pasukannya mengepung kamp pengungsi itu. Golongan pria serta beberapa bocah lelaki ditangkapi serta dihimpun, lalu beberapa ribu butir peluru menghujani mereka dari beragam penjuru. Tidak lama berselang, beberapa puluh buldoser bergerak menyeret serta mengubur beberapa ribu jenazah itu. 


Saliha Osmanovic jadi satu diantara saksi di Mahkamah Internasional yang mengadili Ratko Mladic. " Dia membagi-bagikan roti serta cokelat untuk tunjukkan pada dunia begitu sebaiknya dia. (Tapi) lalu dia membunuh mereka semuanya, " tutur Saliha yang suami serta ke-2 anak lelakinya dibantah anggota pasukan Mladic. 

Srebenica adalah lokasi yang didiami Muslim Bosnia, sekitaran 80 km di utara Sarajevo, serta sesungguhnya mempunyai status daerah perlindungan PBB. 

Mladic memimpin sekitaran 180 ribu tentara. Pembantaian lebih dari 7. 000 jiwa warga muslim di Bosnia bukanlah yang pertama serta paling akhir dikerjakannya. Di hari proklamasi kemerdekaan Bosnia-Herzegovina, 5 April 1992, Mladic serta pasukannya mengepung ibukota Bosnia-Herzegovina, Sarajevo. Dia coba menempati pusat kota serta mendepak pemerintahan resmi Bosnia lewat kudeta. Pengepungan Sarajevo berjalan sepanjang 1. 425 hari (5 April 1992-29 Februari 1996). 

Warga kota sepanjang empat th. hidup dalam cengkeraman ketakutan. Senjata berat sering meledak menghancurkan bermacam gedung, juga peluru beberapa sniper setiap saat menyelusup ke sekujur badan mereka tanpa ada dapat disangka. Akhirnya, lebih dari 10 ribu warga kota itu tewas. 

Selebaran untuk yang dapat menangkap Ratco Mladic (Dok. The Telegraph) Selebaran untuk yang dapat menangkap Ratco Mladic (Dok. The Telegraph) 
Tak tahu iblis jenis apa yang merasuki jiwa Mladic, hingga tampak laksana monster. Cuma saja, lelaki kelahiran Desa Kalinovik, Bosnia, 12 Maret 1943 itu termasuk jauh dari kasih sayang orangtua, terutama bapak. Saat usianya belum juga genap dua th., sang bapak tewas dalam satu pertempuran melawan Nazi. 

Waktu dewasa Mladic jadi anggota Liga Komunis Yugoslavia, lantas berkarier di Tentara Rakyat Yugoslavia. Tempatnya melejit dari perwira tinggi, kepala staf angkatan darat, hingga pada akhirnya ditunjuk jadi jenderal waktu masuk Perang Bosnia th. 1992-1995. 

Kekejaman yang dikerjakan Mladic bermula pada 1992, saat Muslim Bosnia serta warga Kroasia pilih merdeka dalam referendum yang diboikot oleh warga Kroasia. Perang terbuka juga meletus pada Muslim Bosnia serta Kroasia di satu bagian serta Serbia Bosnia di kubu beda. 

Dengan pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic jadi satu diantara tokoh kunci pembersihan etnis Bosnia. Mladic senantiasa ada di beberapa garis depan pertempuran yang brutal. Sepak terjang nan barbar oleh Mladic buat putri kesayangannya, Anna bunuh diri. Mahasiswi kedokteran itu tidak kuasa memikul malu lihat tingkah biadab sang bapak. 

Dalam catatan hariannya, Mladic menulis kalau pada 1992 Simo Drljaca, Kepala Polisi di Prijedor sempat memohon pertolongan pasukannya untuk mengubahkan sekitaran 5. 000 mayat di Tomasica. " Terserah kalian juga akan membakarnya, mencacahnya, atau memakai langkah beda. " Atas keinginan itu Mladic membalas, " Kau yang membunuh mereka, kau lah yang perlu menguburnya. " 

Selepas perang, 1992-1995, dibawah perlindungan Presiden Serbia Slobodan Milosevic, sepanjang bertahun-tahun Mladic dapat hidup bebas nikmati semua yang dikehendakinya. Dia dapat makan di restoran, melihat sepak bola, sampai pacuan kuda. Masa gelap mulai menghantui hidupnya saat Slobodan Milosevic di tangkap pada 2001. 

Mladic juga mesti hidup dalam persembunyian. Jadi buronan orang-orang Internasional, kepala Mladic sempat dihargai Rp 90 miliar pada 1996, lantas naik jadi Rp180 miliar pada 2010. 

Dia bersumpah tidak juga akan menyerahkan diri dalam kondisi hidup-hidup. Tapi saat polisi menyergapnya di satu tempat tinggal di Lazarevo pada 26 Mei 2011, dia sekalipun tidak melawan. Dua senjata diisi peluru yang disediakan untuk membela diri, tidak disentuhnya. Stroke buat semua kecongkakannya luruh. Lengan kanannya lumpuh. 

" Bila ingin, saya dapat menembak mati sepuluh polisi (yang menangkapnya), tapi mereka cuma perwira-perwira muda yang menggerakkan pekerjaan, " kata Mladic pada tim polisi yang menahannya. 

Sesudah melakukan sistem pengadilan sepanjang 530 hari mulai sejak 2011, Hakim Ketua Majelis Hakim Mahkamah Internasional Alphons Orie memvonisnya seumur hidup. Sebelumnya membacakan putusan, Alphons mengusir Mladic dari ruangan sidang karna selalu memaki-maki hakim. " Ini semuanya adalah kebohongan, Anda adalah pendusta, " katanya. 

0 komentar:

Posting Komentar