GAJI PBB SEBESAR Rp 690 JUTA
Politik77 - Bila Anda punya mimpi mengantongi uang sampai 60. 000 dollar AS atau sekitaran Rp 690 juta (kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 11. 500) setiap th., jadi sebaiknya memperhitungkan untuk gabung di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI juga akan tunjukkan bagaimana langkahnya jadi karyawan dengan upah diatas 1/2 miliar. Untuk kali ke-3, Kemenlu RI jadi fasilitator rekrutmen Program Profesional Muda atau Young Professionals Programme 2014 United Nations. Kepala Subbagian Organisasi Internasional Direktorat Jenderal Multilateral Kemenlu RI M Arief Priowahono menjelaskan pada Kompas. com, th. tempo hari berlangsung penambahan penting apresiasi pendaftar program YPP UN di banding th. pertama. " Masalah upah ini senantiasa menarik. Program ini kan sama dengan P1 atau P2 (profesional 1 atau 2), upahnya pada 52. 000 dollar AS serta 60. 000 dollar AS, " kata dia, Jumat (25/4/2014). Arief menyebutkan, upah itu belum juga termasuk juga tunjangan-tunjangan, seperti tunjangan keluarga, pendidikan, kesehatan, kemahalan, serta tunjangan di negara riskan perseteruan. Menurutnya, di negara yang riskan perseteruan seperti Suriah serta Irak, ada tunjangan spesial untuk international civil servant disana. Sekian perihal di Singapura yang miliki cost hidup lebih tinggi di banding Indonesia, pekerja internasional sipilnya pasti memperoleh cost penyesuaian. " Bila upah, di mana-mana sama, tetapi untuk tunjangan juga akan berlainan sesuai sama lokasi peletakan. Peletakan, bergantung keperluan UN, dapat dibuang ke Kenya juga, " kata dia. Asal tahu saja, program ini diperuntukkan untuk negara-negara yg tidak banyak warganya bekerja di UN (PBB). Arief menyebutkan, sekarang ini warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di PBB baru 80 orang. Jumlah ini amat sedikit di banding keseluruhan populasi yang lebih dari 237 juta jiwa. " Maka dari itu kita diundang untuk turut program ini sekali lagi, dengan 50 negara beda, " kata dia. Untuk program YPP th. ini, Arief menyebutkan kalau tempat yang di tawarkan belum juga di uraikan, baik di website UN ataupun PBB. Demikian pula dengan lulusan maupun jurusan yang di cari. Tetapi, dia membagi pengalaman dua th. terlebih dulu.
0 komentar:
Posting Komentar