Kerusuhan Berdarah Di Barcelona
AFBCASH INDONESIA - Pemungutan suara alias referendum Catalan berpisah dari Spanyol dan menjadi negara yang merdeka di alun-alun Barcelona, berujung kerusuhan berdarah.
Seperti dikutip Express.co.uk, Minggu 1 Oktober 2017, korban luka akibat dipukul dan ditembak dengan peluru karet. Bahkan, petugas kepolisian setempat juga melepaskan granat api ke kerumunan massa yang ingin mengikuti jajak pendapat itu.
Pejabat setempat menyatakan lebih dari 460 orang terluka diakibatkan kekerasan pihak Kepolisian. Dari pihak Polisi sendiri dilaporkan ada 12 orang yang mengalami luka-luka. taruhan online
Kepolisian setempat terpaksa membubarkan massa yang ikut bursa taruhan online jajak pendapat karena pemerintah Spanyol menganggap referendum itu sesuatu yang ilegal dan harus dibubarkan. Saat kerusuhan terjadi, reporter Sky News, Marks Stone, sempat terjebak di tengah kondisi menakutkan itu
Perwakilan pemerintah pusat untuk Catalonia, Enric Millo, dalam sebuah konferensi pers menyatakan apa yang dilakukan Polisi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
"Kami telah dibuat untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kami lakukan," ujar Millo.
Referendum yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol tersebut disebut membuat Spanyol mengalami krisis konstitusional terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir. Referendum ini juga seakan memperburuk keretakan hubungan Madrid-Barcelona dalam beraba-abad.
Menurut Stone, para pemilih Catalan awalnya hanya menggelar demonstrasi damai dengan cara duduk-duduk untuk memblokir jalan agar polisi anti-huru hara bergerak setelah mereka mengambil surat suara.
Baca Juga : Perang Korut-AS Kemungkinan Pecah
Namun di tengah sebuah wawancara dengan seorang pemilih, yang memuji "demonstrasi damai demokrasi," tiba-tiba polisi Spanyol menerobos kerumunan dengan pentungan .
Ledakan dan jeritan terdengar di rekaman televisi yang mengejutkan saat kekacauan terjadi di jalanan. Terutama saat polisi menembakkan peluru karet dan melepaskan granat api.
0 komentar:
Posting Komentar